Saturday, July 21, 2012

Inilah Lima Penyesalan Terbesar Menjelang Ajal

Penulis ingin menitikberatkan di point #2 sesuai dengan tujuan blog ini.

Bekerjalah dengan waktu aktivitas yang wajar, dan berikan waktu yang berkualitas & berkuantitas untuk anak.

Selamat bekerja  :)




5 penyesalan terbesar tersebut adalah:

1. Coba dulu saya punya keberanian hidup seperti yang saya kehendaki, 
bukan berdasarkan/mengikuti harapan orang lain. Ini adalah bentuk penyesalan paling umum. Ketika orang sedang di saat-saat terakhir kehidupan mereka dan kemudian melihat ke belakang, dengan mudah mereka melihat banyak mimpi yang tidak menjadi kenyataan. Kebanyakan orang bahkan tidak bisa mencapai separuh dari mimpi mereka, dan itu disebabkan karena pilihan atau ketidakberanian mengambil pilihan yang ada.
2. Coba dulu saya tidak bekerja terlalu keras. 
 Ini muncul dari semua pasien laki-laki. Mereka kehilangan masa muda anak-anak mereka dan juga pertemanan dengan istri. Wanita juga menyampaikan penyesalan serupa. Semua pria menyatakan perasaan sedihnya menghabiskan waktu terlalu banyak di tempat kerja.
3. Coba dulu saya memiliki keberanian menyampaikan seluruh perasaan saya.
Banyak orang menekan perasaan sendiri karena tidak mau terlibat pertengkaran atau konflik dengan hang lain. Akibatnya, mereka tidak bisa berkembang maksimal. Banyak juga kemudian mengidap penyakit karena menahan perasaan tersebut yang kemudian berkembang menjadi rasa benci yang terpendam.
4. Coba dulu saya tetap membina hubungan dengan teman-teman.
Kadang mereka masih tidak mendapatkan manfaat penuh keberadaan teman-teman lama, sampai di akhir-akhir hari kematian mereka. Memang juga mencari kembali teman-teman lama bukan hal yang gampang. Kebanyakan kita sibuk dengan kehidupan kita sendiri sehingga kita membiarkan persahabatan lama perlahan menghilang. Penyesalan sering timbul karena dulunya kita tidak memberikan perhatian lebih serius ke soal pertemanan tersebut. Semua orang rindu dengan teman-teman lama ketika mereka sedang sekarat.
5. Coba dulu saya membuat hidup saya lebih bahagia.
Perasaan ini paling sering mengemuka. Banyak yang tidak menyadari sampai akhir hayat bahwa kebahagiaan itu adalah pilihan. Mereka biasanya terjebak dalam pola dan kebiasaan lama. Sikap takut akan perubahan membuat kita kadang berperilaku atau berpura-pura terhadap diri sendiri dan orang lain bahwa kita bahagia atau puas.


Sumber: http://internasional.kompas.com/read/2012/07/17/21162056/Inilah.Lima.Penyesalan.Terbesar.Menjelang.Ajal